I.
A.
Pendahuluan
Dunia tumbuhan dimulai
dari nenek moyang bersama yang masuk kedalam domain Bakteria kemudian
berkembang menuju domain Arkhaea dan berkembang lebih lanjut kedalam domain
Eukarya atau Eukariota. Alga jamak Algae
masuk kedalam Domain yang terakhir yaitu Eukariota artinya organisme yang telah
mempunyai membran inti atau inti sejati.
Alga merupakan tumbuhan
thalus yang hidup didalam air tawar (fresh water), air payau (brakish), air
laut (marine water) dan setidak-tidaknya ditanah yanga lembab atau dilumpur.
Ada yang bergerak aktif ada yang tidak. Ada bebrapa pula yang hidup sesil. Definisi
algae (ganggang) “organisme berklorofil, talus(uni,multisel),alat reproduksi
berupa uni atau multisel”(Smith(1955) ; Gupta (1981) dan Bold dan Wyne (1985).
Konsep klasifikasi alga modern didasarkan pada kriteria pigmen, bentuk dan
wujud cadangan makanan, flagel , dinding sel dan struktur sel.melihat dari
jasadnya alga dibedakan menjaidi dua kelompok yaitu makroalga dan mikroalga.
Didalam tulisan ini
penulis akan membahas mengenai mikroalga khususnya pada divisi Euglenophyta. Beberapa
ahli berpendapat bahwa euglenophyita termasuk kedalam Protista mirip tumbuhan
Yang termasuk alga mikroskopis adalah Filum Euglenophyta, Pyrrophyta, dan
Chryssophyta. Alga mikroskopis memiliki ciri-ciri khusus, yaitu dapat berfotosintesis
sama seperti tumbuhan, tersebar luas di alam, dan dijumpai hampir di segala
macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Alga renik yang terapung-apung di
perairan ini merupakan bagian fitoplankton yang berguna sebagai sumber makanan
penting bagi organisme-organisme lain, sama seperti fungsi Protozoa
lam rantai makanan karena kegiatan
fotosintesisnya sehingga dinamakan sebagai ‘produsen primer’ bahan organik. Di
dalam kegiatan fotosintesisnya, alga menghasilkan oksigen. Gas ini sangat
penting untuk binatang maupun organisme lain dalam aktivitas
A. Isi
Chlorophita
adalah angggota dari euglenophyta sama dengan Chlorophyta dan Charophyta memperlihatkan
klorfil a dan b di dalam kloroplasnya. Euglenophyta berbeda dari alga hijau
dalam organisasi selnya dan kandungan biokimianya. Persamaan dari mereka,
mereka menyimpan cadangan makanan sebagai paramylon,a β-1, 3 polymer glukosa
yang tampak pada sitoplasma dan bukan di dalam koroplas seperti α-1, 4-plimer
glukosa, pati dari Chlorophyta.
Euglenophyta
tersebar secara luas, terdapat di air tawar, air payau air laut dan pada tanah
lembab dan lumpur. Mereka selalu melimpah dan kadang membuat blooming air di
kolam, tangki dan di genangan air, terutama yang memilki kaxses ternak. Trdapat 800spesies dari Euglenophyta termasuk
Chlorophylous dan spesies yang berwarna yang telah diketahui.
b.1 Organisasi selular
Sel
Euglenophyta dibatasi oleh plasmalemma exterirly dan didalamnya terdapt lapisan
protein dengan kulit tipis yang spiral dan terdiri dari garis pellicular yang
tumpang tindih. Pellicle tersusun dari 80% protein sisa lemak dan karbohidrat.
Beberapa Euglenophyta berjalan mengalir , berkontaksi dan memeperluas
“perpindahan Euglenoid” atau metabolism ketika tidak berenang mekanisme yang
bleum dimengerti.ketika mereka dalam fase enkistasi dan palmelloid , euglena dan
flagellate mempunyai dua atau beberapa flagel .
Di
bagian depan dari sel euglena hijau, terdapat
tonjolan bitik mata atau stigma terdapat di sitoplasma yang berwarna , dan
kontras daripada kebanyakan alga
lainnya, di bagian yang berada didalam cloroplas. Stigma terletak disekitar
tempat pembengkakan flagel.
Astaxantin
atau ecinenone adalah pigmen dalam bintik mata bersama dengan yang lainnya
yaitu pigmen carotenoid. Pigmen carotenoid seperti DNA tampak pada stigma E.
gracilis. Dimulai dengan Engelmann (1882), banyak peneliti berpendapat bahwa
bintik mata dari euglena (dan sel aigal euglena lainya) yang terlibat menerima rangsangan
cahaya. Organisme tersebut adalah phototactic positif terhadap cahaya dengan insetitas rendah dan
phototactic negative terhadap cahaya terang dan kegelapan. Sejumlah penelitian
memperlihatkan aksi spectrum dari phototaxis dan penyerapan spectrum oleh
pigmen bintik mata ( Cobb, 1963).
Chloroplast
dari euglenophyta bervariasi di antar spesies dan genus yang berbeda. Mereka
Mungkin kecil, cakram sederhana ; besar dan seluruhnya platelete atau pinggiran
terbelah ; atau pita dan tersusun dalam mode yang seperti bintang. Kloroplas
dibatasi oleh tiga membaran yang berikaatan dengan chlorophyta ( Leefor-Tran, 1981). Ini telah di tunjukkan
bahwa cloroplas dari euglena adalah derivate dari hasil simbosis dengan alga
hijau, membrane terluar menunjukkan plasmalemma adalah simbiosis asli. (Gibbs,
1978,1981A,B).
Vakuola
kontraltif terletak di bagian anterior dari sel euglena dan disimpan didalam
tempat cadangan secara teratur. Vakuola kecil menyatu ke dalam vakuola
kontraktil yang baru setelah dia mengisi ke dalam cadangna makanan.
Nukelus
adalah bagian terpenting dari sel
euglena ( Fig. 5.4a) dan sering mudah terlihat di dalam individu yang
hidup di tengah atau di bagian belakang
dari sel. Mitosis intranuclear sebagian besar ditandai oleh nucleus yang terus
menerus terbagi selama mitosis. Susunan
dari kromosom panjang dan berporos. Kromatid berpisah secara bertahap sepanjang
sumbu panjang mereka dan berpindah ke kutub. Mikrotubulus sekarang menyususn
benang- benang spindle di dalam nucleus. Sitokenesis terjadi dengan pembelahan
yang membujur dari protoplasma.
Beberpa
genus dari euglenoid mempunyai kemampuan untuk menjadi kista dan dengan
demikian dapat bertahan dari kondisi
lingkungan yang tidak baik. Dan satu spesies ( E. myxocylindraca Bold dan
MacEntee,1973) tampak seperti palmelloid permanen. Reproduksi pada euglena
sepenuhnya adalah dengan aseksual dengan pembelahan sel.
b. Reproduksi
Reproduksi
pada Euglenophyta dapat dengan seksual dan dengan aseksual
b.1.Aseksual
Dengan
pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam keadaan istirahat.
Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel) protoplast membelah di dalam
lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari lorikanya dan membentuk
lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh menjadi
sel baru. Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel (longitudinal)
dan dimulai dari ujung anterior. Pada genera yang mempunyai satu flagella,
mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya dan satu
lagi akan menghasilkan
flagella baru.
Gambar
1 Euglena, pembelahan biner membujur
Keterangan:
-
a – c: inti membelah
-
d – e: membran plasma menggenting
-
f : terbentuk dua sel anak
Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagella lagi. Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-kadang protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste berdinding tebal. Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal. Protoplast dapat menghasilkan sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah. Biasanya siste berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh manjadi sel baru yang bergerak aktif.
b.2.Seksual
Adanya konjugasi/penggabungan sel
vegetatif pernah dijumpai pada beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih
sangat kabur. Autogami (penggabungan dua inti anakan dalam sel), pernah
dijumpai pada Phacus.
Pada umumya Euglena sp. Membelah diri secara longitudinal selama hidup sebagai plankton yang dapat membelah diri waktu berada dalam kista. Genus Euglena dapat membentuk bermacam –macam kista yaitu:
Pada umumya Euglena sp. Membelah diri secara longitudinal selama hidup sebagai plankton yang dapat membelah diri waktu berada dalam kista. Genus Euglena dapat membentuk bermacam –macam kista yaitu:
1.
Protective-cystes
: kista ini dibentuk untuk perlindungan terhadap bahan-bahan yang beracun atau
sinar ,atahari yang kuat misalnya pada waktu pagi hari atau sore hari.
2.
Reproduvtive-cyste
: pada kista tersebut protoplasma membelah diri dalam 2 atau 4 bagian dan tiap
bagian nanti menjadi satu individu dalam kista tiap individu dapat bergerak
dengan flagel yang terbentuk.
3.
Temporary
– cyste : atau resting- cyste terbentuk pada individu beristirahat atau jika
ada matahari yang kuat. Dinding- dinding kista dari selulosa ini dapat membuka
dalam 2 bagian simetrik.
c.2 Nutrisi
Sangat
sedikit euglena yang dapat tumbuh dengan baik dilingkungan yang bersih,
sehingga kita kekurangan informasi tentang nutrisi dari Chlorophilous. Banyak
peneliti yang hanya mempelajari satu spesises, E.Grasilis Klebs dan dan varietas,
yang mana tumbuh dengan mudah di kondisi lingkungan yang bersih. Meskipun
mempunyai kloroplas a dan b , euglena hijau bukanlah phototropic mutlak tetapi
agak brrsifat phototropic karena mereka membutuhkan satu atau lebih vitamin.
Meskipun mereka menggunakan komponen organic seperti sumber nitrogen, tidak ada
bukti tegas bahwa mereka membutuhkannya. Beberapa dari spesies euglena hijau
adalah heterotropic fakultatif; yaitu mereka dapat tumbuh didalam kegelapan jika
tersedia karbon organic dan, memang mereka tumbuh ditempat terang mungkin
dirangsang oleh senyawa karbon. Kivie dan Vesk (1974) melaporkan bahwa phinositotic mengambil
protein dari tempat penyimpanan euglena. Tak satupun euglena hijau yang
phagototropic tetapi beberapa merupan pesies yang berwarna.
Jenis
dari Euglena gracilis telah memutih oleh pertumbuhan pada temperature 32 sampai 35ᵒC (Pringseim dan
pringsheim, 1952; Lyman dan Travase,1980). Meskipun ada beberapa Euglena yang
tidak berwaran, hanya beberapa yang dapat mewakili didalam diskusi.
b.2 Pembagian Euglenophyta
Terdapat
tiga anggota dari ordo Euglenophyta, kelas Eugelnophyceae,. Eutreptia dari ordo
Eutreptiales ; Euglena, Astasia, Tracelomonas, Phacus, Hyalpacus, dan Colacium,
dari Euglenales; dan Peranema dari Heteromatales.
b.2.1. Ordo 1 . Eutreptiales
Eutreptiales
berbeda dari Euglenales, memiliki dua flagel yang penting dengan panjang yang sam
a
dan termasuk kedalam Euglenoid yang sangat aktif berpindah. Eutreptia anggota
tunggal dari ordo yang kita diskusikan disini ini adalah anggota dari keluarga
Eutreptiaceae
Eutreptia
Perti Eutreptia (Gr. Eu, baik, nyata + Gr. Treptein mengaktifkan)
flagel-falgel. Selnya nyata bervariasi
disebabkan dari pergerakannya sendiri.berdasarkan spesies, kloroplasnya
tidak menyerupai pita, dan berakhir di pusat paramilon (Fig.5.1). Eutreptia sering muncul dilautan dan di air payau.
Gambar 2. Eutreptiella braarudii Throndsen, 1969
Gambar 2. Eutreptiella eupharyngea Moestrup
& Norris in Walne et al., 1986
b.2.2. Ordo 2. Euglenales
Dari
kedua flagel di anterior sel merupakan anggota dari Euglenales. Hanya satu yang
muncul dari tempat penyimpanan dan dari lubang (Fig. 5.2). marga dari
Euglenales memiliki satu keluarga Euglenaceae.
Euglena
Ehrenbeg genus dari Euglena ( Gr. Eu, baik + Gr. Glene, bolamata) (Fig.
5.2-5.4) sangat familiar dan salah satu yang besar mendekati 152 takson.
Mastigonemes adalah contoh euglena dari E. gracilis (Bouck at al,.1978).
Pebelahan
sel (Fig. 5.3) didahului oleh mitosis dari tipe Euglenoid.
Sitokenesis membujur, dimuali dari ujung anterior. Boasson dan Gibbs (1973)
melaporkajn hal yang sinkron pembelahan dari cloroplas di sitokenesis di
dalalma Euglena.
Gambar 4. Euglena grasilis
Astasia
dujardin Astasia (Gr. Astatos,
bergoyang-goyang) (Fig. 5.5) adlah bagian dari euglena yang berwarna .
caramengambil nutrisi tentunya dengan saprophytic dan cloroplas, bintik mata,
dan flagel yang membnegkak hidup di air laut ataupun di air tawar speises dari Astasia
telah didiskripsikan.
Gambar
5 Astasia fritschii
Tracelomonas
Ehrenberg in tracelomonas ( Gr.
Trachelos, leher + Gr. Monas, organisme tunggal) ( Figs.5.6-5.7) sel-selnya
telnjang dan diapit dengan pkaain yang hidup disebut dengan lorika ( membrane “
envelope).
Gambar 6. Tracelomonas grandis
Colacium
Ehrenberg sel dari Colacium (Gr. Kolak,
Parasit ) (Figs 5.8,5.9) sellau hidup menetap dan menempel pada subtract di
bagian anteriornya, dengan tangkai mucilaginous (Rosowki dan Willey , 1977)
lurik dan bergerigi. Spesies Colasium sebagai jenis hewan aquatic termasuk protozoa Vorticella dan rotifer dan copepods (Rosowski dan
kugrens,1973; Rosowski dan Willey,1975). Satu spesies C.libellae hidup di
rectum dari larva damselflies (Rosowski
dan Willey,1975) Hidup berenang dengan bebas dengan satu flagel dan melekatkan
diri di subtract dengan ujung anterior.
Dan
tambahan lagi selain berhabitat sebagai hewan aquatic, spesies dari Colacium
ditemukan di lumpur dan di air tawarmenempel pada tumbuhan aquatic. Colacium
kadangkadang diklasiffikasikan dalam keluarga terpisah dari Euglenoid lainnya
karena habtatnya yang seil atua menetap.
Gambar 6. Colacium
mucronatum
Phacus
Dujardin sel dari Phacus (Gr. Phakos , lentil) (Fig.5.10) adalah hidup berenang
dngan bebas, lebih atau kurang pipih, dan bergerigi. Kebanyakan spesies tumbuh
di air tawar. Sel ditandai dengan stria
yang memebujur atau melingkar. Semuanya besar dan memepunyai klorofil berbenuk
cakram kurang seperti pyrenod. Satu flagel
yang panjang berakhir di canal.
Gambar 7. Phacus
pleuronectes
Hyalophacus Pringsheim
Hyalophacus (gr.hyalinos, bersih + Gr. Phakos, Lentil ) (Fig.5.11) sama seperti
pakus tetapi mempunyai kloropas yang kurang atau lebih sedikit. Dua spesise
telah diketahui , satudengan bintik mata dan flagel dan lainnya kurang dari itu
(Leeadale, 1967). Hyalophacus mungkin tampilan perbaikan dari Pha
cus seerti Euglena gracilis pada perawatan khusus, kehilangan kloroplas.
cus seerti Euglena gracilis pada perawatan khusus, kehilangan kloroplas.
Gambar
8. Hyalophacus
b.2.3 Ordo 3 Heterohematales
Anggota
dari Heterohematales berwarna dan phagotropic. Mereka memilki bintik mata yang
berkurang dan flagel. Meskipun mereka memilki karasteristik dari euglena
lainnya mereka dibagi tersendiri dari genus Clorophylouse di dalam nutrisis dan
mempunyai oragenl special untuk menelan
partikel dan oragansisme lainnya .
Peranema
Dujardin sel berwarna dari Peranema (Gr.pera,
luar + Gr. Nema, benang) (Fig, 5,12) merupakan Euglena seperti masuk didalamnya
dan mempunyai paramylon yang melimpah.
Peranema trichophorum (Ehrenb) Steinadalah memepunyai dua flagel seperti
Eutreptia. Namun satu flagel lebih ramping dari pada dua,
- Permasalahan
Dalam
buku biologi Campbell Euglenophyta tidak termasuk ke dalam alga tetapi masuk
kedalam protozoa yang mirip tumbuhan (alga). Sedangkan didalam buku taksonomi
tumbuhan yang ditulis oleh Prof.Ir.Gembong Tjitrosoepomo Eugelnophyta tidak
dimasukkan kedalam divisi tapi merupakan bangsa dari anak divisi flagellate.
Didalam buku botani tumbuhan bertahlus alga mengatakan bahwa Euglenophyta adalh
sebah divisi tersendiri dari algae tetapi bedanya dengan buku yang ditulus oleh
Harold, bahwa hanya ada satu kelas dari divisi tersebut.
Daftar
Pustaka
Bold, Harold Charles.1985.Introduction
to theAlgae. United State of Amerika: Prentice-Hall.
Neil.ACambpbell,Jane B.Recee,Lawrence G. Mitchel.2003.Biology 5th
Edition.Jakarta: Erlangga.
Saptasari,Murni.dkk.2007.Botani
Tumbuhan Bertalus Algae. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Tjitrosoepomo,Gembong.2005.Taksonomi
Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Anjani,Alusia.2009.
Euglenophyta (online). http://alusiaanjani.blogspot.com. Diakses pada
25 November 2012.
Budisma.2012.Klasifikasi
Alga Berdasarkan Pigmen (online). http://budisma.web.id. Dikases pada 25 November
2012.